Ruang
Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang
lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta
hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
Ruang
lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama
Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling
melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila
dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang
umum dilaksanakan di sekolah adalah :
a. Pengajaran keimanan
Pengajaran
keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal
ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah
tentang rukun Islam.
b. Pengajaran akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang
mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya,
pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya
yang diajarkan berakhlak baik.
c. Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala
bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar
siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan
ibadah.
d.
Pengajaran fiqih
Pengajaran
fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil
syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan
mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
e.
Pengajaran Al-Quran
Pengajaran
Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Quran dan
mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi
dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi
Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
f.
Pengajaran sejarah Islam
Tujuan
pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang
sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
Prinsip-prinsip Pendidikan Agama Islam, antara lain:
1.
Pendidikan
Islam sebagai suatu proses pengembangan diri
Manusia
adalah makhluk paedagogik, yaitu makhluk Allah yang dapat dididik dan dapat
mendidik. Potensi ini merupakan pemberian Allah berupa akal-pikiran, perasaan,
nurani, yang akan dijalankan manusia baik sebagai makhluk individu maupun
sebagai makhluk yang bermasyarakat. Potensi yang besar tidak akan bisa kita
manfaatkan jika kita tidak berusaha untuk mengaktifkan, mengembangkan dan melatihnya.
Hal itu membutuhkan sebuah proses yang akan memakan waktu, tenaga bahkan biaya,
tetapi mengingat potensi yang luar biasa yang kita akan raih hal itu tidak ada
artinya apa-apa. Jadi pendidikan adalah proses untuk mengembangakan potensi
diri.
2.
Pendidikan
Islam adalah pendidikan yang bebas
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang diberikan
kebebasan dalam berkehendak dan memilih,namun kebebasan yang dimiliki oleh
manusia harus tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah
sebagai pencipta dari manusia tersebut agar kehidupan manusia berjalan di atas
rel yang telah ditentukan Allah untuk mencapai keselamatan di dunia dan di
akhirat nanti. Dalam hal ini pendidik bertuugas mengarahkan dan
menuntun peserta didik dalam kehidupannya
3.
Pendidikan
Islam penuh dengan nilai insaniah dan ilahiyah.
Sumber
akhlak manusia yang terbaik adalah agama islam dimana kedudukan akhlak
sangatlah penting sebagai pelengkap dalam menjalankan fungsi kemanusiaan di
bumi. Pendidikan merupakan proses pembinaan akhlak pada jiwa. Meletakkan
nilai-nilai moral pada anak didik harus diutamakan. Nilai-nilai ketuhanan harus
dikedepankan, pendidikan Islam haruslah memperhatikan pendsidikan akhlak atau
nilai dalam setiap pelajaran dari tingkat dasar sampai tingkat tertinggi dan
mengutamakan fadhilah dan sendi moral yang sempurna.
4.
Prinsip
Keseimbangan hidup
Dalam pendidikan Islam prinsip keseimbangan meliputi;
i. Keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat
ii. Keseimbangan antara kebutuhan jasmanai dan rohani
iii. Keseimbangan antara kepentingan individu dan social
iv. Keseimbangan
antara ilmu pengetahuan dan amal
Prinsip ini telah ditegaskan dalam al-Qur'an (Al-Qashas;77); ‘ dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan jaganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu
5.
Prinsip
persamaan.
Kesempatan
belajar dalam Islam sama antara laki-laki dan perempuan, oleh karena itu
kewajiban untuk menuntut ilmu juga sama. Sistem pendidikan tidak mengenal
perbedaan dan tidak membeda-bedakan latar belakang orang itu jika dia mau
menuntut ilmu. Semua punya potensi yang sama untuk di didik dan punya
kesempatan yang sama untuk memproses diri dalam pendidikan.
6.
Prinsip
seumur hidup, sepanjang masa.
Pendidikan
yang dianjurkan tidak mengenal batas waktu, tidak mengenal umur. Seumur hidup
manusia harunya terdidik, mulai dari lahir sampai ke liang lahat. Seluruh
kehidupan kita digunakan sebagai proses pendidikan, sebagai proses untuk
menjadi hamba yang baik, menjadi insan kamil.
7.
Prinsip
diri.
Orang telah
kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri. Sebenarnya sudah mati sebeluhm
mereka hidup, sebab tidak bisa melihat dunia dengan potensi panca indranya sendiri.
Manusia adalah makhluk yang sempurna dengan berbekal akal, perasaan yang bisa
dikembangkan. dengan inilah harkat manusia lsebih tinggi di banding makhluk
lainya. Atau bahkan karena akalnyapun manusia bisa unggul dari manusia satu
dengan manusia lainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar